Malam yang panjang, bikin gue sedikit gundah, hingga akhirnya gue pasang handsfree putar lagu dengan tema acak. Seketika terputar sebuah lagu Legend pada masanya Ya Pure Saturday dengan judul Desire. Hingga membuat gue inget sama seseorang sosok gadis berkacamata pelipur lara tapi nggak bisa gue miliki. Hingga akhirnya terciptalah sebuah tulisan yang acak corak ini.
Indah bola matamu memancarkan pesona
Merekah terang dari balik sepasang kaca yang menjulang pada mata
Seketika duniaku berhenti kala memandangi senyummu yang merah padam.
Luluhkan rasa cinta pada setiap penjuru angkasa
Riang tawamu menyibak rasa yang bergejolak, aroma starberry nafasmu, hangat membias pada kaki langit.
Setiap mata kaum adam dibuatnya tak berdaya
Dihantui keranjingan yang tak berkesudahan
Akal logika seketika meredup padam
Menggugah hati seraya membuatkan kata-kata indah
Menyihir nurani menjadikan tergila-gila
Wajah anggunmu melipur selaksa luka
Mata sayupmu mematahkan luka dalam tempurung otak yang rela binasa
Luka yang terpapar seusai dikhianati kekasih tercinta
Dan engkau adalah sebagai distorsi nada dalam nada indahnya
Bersebab wajahmu aku kini bangkit dari luka
Dan bisa bahagia kembali menatap pada dunia
NB: Puisi ini tercipta dari hasil proses ngawurisme dan terinspirasi dari pemikiran otak yang sedang membayangkan fulana.
